Posted by : OfficialTeam
Jumat, 05 Juli 2013
di akihabara jepang
Aku bekerja sebagai sales assistant di sebuah supermarket di Akihabara. Di tempat kerjaku ada seorang cewek bernama Yukirin, aku biasanya memanggil dia Yuki. Yuki adalah cewek yang paling akrab denganku. Segala masalahnya akan dia beritahukan padaku. Yuki memang cantik, kulitnya putih, matanya bulat, buah dadanya pun membulat, tidak terlalu besar tapi cukup menantang membuat setiap laki-laki yang dekat dengannya ingin selalu menjamahnya. Siapapun yang melihat tubuh Yuki pasti naik nafsu syahwatnya. Pantat Yuki mengiurkan juga. Rambutnya pun panjang.
Suatu hari Yuki datang padaku”, Gan belakang badan Yuki gatal-gatal nih”, Yuki memberitahuku akan masalahnya.
“Tolong gosokkan ya, Gan” Yuki menyuruhku.
“Kalau begitu kemarilah”, balasku dengan sedikit terkejut.
“Disini saja, di dalam gudang lebih nikmat” Yuki memberitahuku dengan suara yang amat lembut dan begitu manja. Hatiku jadi cair.
“Gan” Yuki menarik tanganku menuju ke dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.
Kemudian Yuki mengunci pintu gudang itu, serta mengambil bedak antiseptik di rak yang berdekatan, lalu mengulurkannya kepadaku. Aku tak sungkan-sungkan lagi, terus saja menaburkan bedak itu di atas telapak tanganku. Yuki menarik baju yang dipakainya ke atas hingga sebatas tengkuk. Aku menelan ludah melihat ke belakang badan Yuki, yang selama ini tak pernah aku lihat tanpa busana. Aku menepuk bedak yang ada di tanganku ke atas badan Yuki. Hangat badannya. Aku mulai menggosok. Sesekali Yuki kegelian, ketika aku mengurutkan jariku pada alur di tengah belakang badan Yuki. Aku menggosok rata. Yuki meraba-raba kancing BH-nya, lalu dilepaskannya, maka terurailah tali BH-nya itu di belakang badannya itu. berdesir darahku, aku menelan air liur, melihat aksi Yuki yang berani itu tadi. Aku terus menggosok, dengan hati yang berdebar-debar. Aku merasa batang penisku sudah mulai mengeras. Aku merasa tak tahan. Tengah menggosok belakang badan Yuki, tanganku secara perlahan-lahan merayap ke dada Yuki.
“Hei! Apa-apaan nih”, Yuki melarang sambil menepuk tanganku.
“Ohh! sorry”, aku meminta maaf.
Tanganku kembali ke bekakang. BH yang Yuki pakai masih melekat di dadanya, menutupi buah dadanya yang mungil itu. Aku terus menggosok, kali ini turun sampai ke batas pinggang. Aku memberanikan diri mengurut ke dalam rok Yuki, tetapi Yuki menepuk lagi tanganku.
“Jangan!”, larang Yuki lagi.
“Sudah hilang belum gatal itu?”, Tanyaku pada Yuki.
“Belum!” jawab Yuki pendek.
Aku merasa semakin terangsang, batang penisku semakin mengeras dan mula tegang! Aku coba lagi untuk meraba ke dada Yuki, kini aku telah dapat memegang buah dada Yuki yang lembut itu, yang tertutup dengan BH berwarna hitam. Yuki tidak lagi menepuk tanganku tetapi dia memegang tanganku yang aku takupkan pada payudaranya itu. Aku mulai meremas buah dada Yuki. Yuki menggeliat geli sambil tangannya memegang pergelangan tanganku. Yuki nampak sudah mula merasa terangsang, dan memang ini adalah salah satu cara untuk membuat wanita terangsang. Aku mencium tengkuk Yuki. Dia masih menggeliat-geliat akibat remasan serta ciumanku. Buah dadanya aku rasa sudah semakin menegang. Jariku kini memainkan peranan memilin-milin puting susu Yuki pula! Aku sadari tadi memeluk Yuki dari belakang. Batang penisku yang beberapa waktu lalu telah aku gunakan obat memperbesar penis tambah semakin keras menonjol itu aku gesek-gesekkan pada alur pantat Yuki. Yuki ketawa kecil, merangsang sekali! Yuki membuka kancing bajunya dan terus menanggalkannya berserta BH-nya dan mencampakkannya di atas lantai.
Kini payudara Yuki tak tertutup apa-apa lagi. Aku terus meremas-remas dan membalikkan badan Yuki supaya berhadapan denganku. Yuki menciumku rakus sekali, sambil mengulum-ngulum lidahku. Akupun begitu juga membalas dengan rakus serangan Yuki. Aku menanggalkan bajuku. Yuki mencium dadaku, perutku. Aku tetap mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Tanganku menekan-nekan pantatnya. Batang penisku semakin menegang. Tiba-tiba Yuki berlutut, lalu membuka retsleting celanaku. Dia menarik keluar batang penisku yang tegak keras. Yuki merasa kagum melihat batang penisku yang menegang secara maksimal itu. Yuki menguak rambutnya ke belakang dan meng-”karaoke” batang kejantananku. Dia menggengam dengan rapi. Sambil mengulum secepat-cepatnya, tapi untung saja sebelumnya saya sudah memakai obat kuat lelaki hingga tidak cepat ejakulasi saat di kulum oleh Yuki.
Yuki mengarahkan batang penis ke matanya, hidungnya, ke pipinya. Yuki mencium sekitar batang penisku. Aku merasa nikmat sekali. Yuki terus mengulum penisku hingga ke pangkal makin lama semakin cepat. Aku merasa kepala penisku terkena anak tekak Yuki. Ngilu rasanya! Aku juga membantu Yuki dengan mendorong dan menarik kepalanya.
“Yuki, sudah hampir keluar! Sudah hampir keluar! Yuki sengaja berlagak tak tahu saja, ketika aku katakan maniku sudah hendak keluar. Yuki masih mengulum. Air maniku tersemprot memenuhi rongga mulut Yuki. Dia lantas mencabut keluar penisku lalu menjilat-jilat air maniku. Dia nampaknya menikmati sekali. Penisku jadi lembek kembali!
“Aik! belum apa-apa sudah lembek”.
Yuki mengulum lagi penisku. Penisku jadi tegang lagi. Yuki tersenyum memandangnya. Aku membuka celana. Yuki duduk di atas meja. Aku berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Yuki sudah bugil di depanku. Bulu yang tipis warna pirang menutupi vaginanya. Aku mencium sekitarnya. Yuki meletakkan kedua belah kakinya di atas bahuku. Aku mengangkangkan pahanya. Bibir vaginanya sedikit terbuka. Aku menjilatinya. Aku buka sedikit dengan jari lalu mengoreknya sedikit demi sedikit jariku menyodok vaginanya.
“Argh, argh, argh!” dia mengerang perlahan. Vaginanya terlihat basah sekali. Aku meletakkan kepala penisku ke pintu vaginanya. Aku sodok sedikit, “Argh!” dia mengerang lagi. Laku aku tekan lagi. ” Yes!” suara Yuki perlahan. Aku menyodok lagi dalam sedikit dan terus ke pangkal. Aku mendorong dan menarik berulang kali. Yuki makin terlihat lemas dan nikmat. Aku merasa kehangatan lubang vagina Yuki. Yuki mencabut penisku keluar. Dia turun dari atas meja dan mendorongku telentang lalu duduk di atas badanku dan memasukkan lagi penisku ke dalam lubang vaginanya itu. Dia mengayun ke atas dan ke bawah.
Tak lama dia tarik keluar lagi penisku. Yuki kini agresif. Aku mendorongnya telentang lagi. Yuki merapatkan payudaranya dengan kedua belah tangannya.
“Masukin di celah susuku dong! Masukin di celah susu ah..!” Yuki menyuruhku. Aku tidak sungkan-sungkan lagi terus melakukannya tapi sebentar saja. Aku duduk dan Yuki masih telentang, pahaku di bawah paha Yuki, aku sodok lagi penisku ke dalam vaginanya. Aku mengayun dengan perlahan. Licin dan sedap rasanya Yuki bangun dan bertiarap di atas meja, kakinya lurus ke lantai menungging! Akupun berdiri lalu membuat ‘dog style’. Aku pegang kiri dan kanan pantat Yuki dan mengayun lagi. Aku kemudian menyangkutkan sebelah kaki Yuki di atas bahuku dalam posisi telentang. Aku sodok lagi tarik dan keluar dorong dan masuk ke dalam vaginanya, pokoknya malam itu kami merasakan kepuasan bersama dengan mencoba segala posisi.
*ingat ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan cerita dan nama mohon di maklumi ;;)
jangan lupa follow DelusiTEAM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar